Sulit rasanya tersadar dari kenyataan bahwa sesungguhnya kita bukanlah kita.
Duniamu bukanlah aku, begitupun juga aku.
Imajinasiku yang melulu hanya kamu, sayangnya itu tidak berlaku bagimu, rasanya sulit bagimu mengisi sedikit saja aku didalam imajinasimu.
Sejenak hening, kita saling berdiam diri. Berfokus hanya pada pikiran masing-masing.
Lalu, apalagi?
Jenuhkah?
Lalu, apalagi?
Desahku.
Sejenak hening,
Lagi-lagi kita hanya saling berdiam diri.
Pikiranku bercabang, entah bagaimana denganmu.
Terlalu penat didalam sini, dihatiku.
Terlalu banyak kata yang ingin ku ungkapkan
Sampai...
"Inilah tujuan akhir kita"
Ucapmu, menggantung.
Aku diam, masih menunggu kelanjutannya,
Satu detik,
Dua detik,
Tiga detik,
Tak ada kata yang terucap.
Kuputuskan untuk beranjak, lantas meninggalkannya sendiri.
Terlalu sakit luka dihatiku, aku tak paham mengapa.
Ada kata yang tak terucap,
Selamat tinggal, tuan
Comments