Annyeong!!!
How is it going today? me? fabolous !! :D and busy day of course :P
Beberapa minggu ke depan gue bakalan pindah rumah, T__T huhu sedih sih sebenernya, kalo di ingat-ingat gue hampir 14 tahun tinggal dirumah ini, lumayan lama khan? ummm... gue sebenernya udah pernah bahas ini sebelumnya, tapi itu gue tulis di diary harian yang selalu gue bawa di dalam tas gue, eh tapi bukan berarti gue ini kekanakkan, ya? -__- terkadang gue harus mengingat beberapa jadwal di diary gue, jadi, selagi jam kosong di kampus biasanya gue sering curhat di buku dairy :) cz it's more helpful me.
hmm... gimana, ya? terlalu banyak kenangan dengan si tua (rumah yang sekarang masih gue tinggalin, gue kasih nama si tua). Dari gue masih kecil berdua sama kakak gue, bahkan kakek dan nenek gue masih disini waktu dulu, masa-masa sekolah TK, punya teman-teman masa kecil, ah, gue juga punya beberapa kucing, adik-adik gue yang lahir dan kami besar bersama dengan si tua. Gue yakin, si tua kalo inget masa-masa dulu pasti bahagia banget, inget sama anak-anak yang lucu, yang sering coret-coret di sepanjang tembok rumah, yang sering nangis, yang sering teriak-teriak, yang sering nyanyi, rasanya gue ngga bakal lupain semua itu :'(
Si tua sekarang bakalan punya majikan baru. pasti dia sedih, ya, pasti! kalo dia bisa bicara, pasti dia nangis, ya, pasti! Hey, bunyi langkah kaki yang mungil itu kini tidak akan terdengar lagi suaranya, kini dindingku tak lagi bergambar, sambil menatap si tua sedih :'(
Damn! gue bakalan benar-benar merindukan lukisan di dinding kamar gue T__T, nanti di hari terakhir packing baru gue update foto kamar gue. AH! gue gamau perpisahan yang menyedihkan! kita buat perpisahan yang membahagiakan! Oke ! fighting!!
Actually, alasan kami sekeluarga pindah dari rumah itu(si tua), karena ada beberapa alasan dan masalah keluarga, hmm... sedikit cerita, beberapa tahun ini gue baru tahu kalo nenek gue yang dari dulu paling gue sayang, ternyata ibu tiri nyokap gue, dan beberapa tahun yang lalu, entah bagaimana gue menerima keadaan yang rumit ini, nenek kandung gue alias ibu aslinya nyokap gue datang menemui kami sekeluarga. See, how complicated this life, huh? sejak nenek tiri gue meninggal, dan nyokap gue satu2nya keturunan dari kakek gue, dan beberapa keluarga dari pihak nenek tiri gue sibuk dengan harta benda, dan kami cucu yang bahkan masih belum sadar akan kepergian nenek tiri gue yang saat itu masih gue anggap orang paling gue sayang. Dan ini akhir cerita~~kami harus berpisah kisah dengan si tua, yah, begitulah.... menyedihkan bukan?
Dengan beberapa pertanyaan yang masih gue ngga ngerti kenapa nenek kandung gue baru datang disaat seperti ini? kenapa beberapa saudara bertengkar? Dan kenapa akhirnya kakek gue gamau ketemu ibu kandung nyokap gue, akhirnya nyokap cerita ke gue tentang masa kecilnya yang bahkan benar-benar menyakitkan! (nulis sambil nangis :'( )
mungkin cerita ini bakalan gue setting alurnya, agar lebih mudah dipahami.
her life began....
she's born now... dia baru saja lahir, umurnya kini 3 bulan.... saat itu orang tuanya masih sangat sulit dengan keuangan, ditambah dengan kehadiran seorang bayi perempuan, si ayah hanya pekerja serabut yang membuka konveksi/ penjahit, si ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga. Mereka masih tinggal di desa saat itu, karena masalah biaya rumah tangga ini sering terjadi pertengkaran. Saat itu waktunya si kecil mandi, si ibu meminta kepada suaminya untuk dibelikan bak mandi bayi, tapi saat itu suaminya belum memiliki uang, dia hanya berkata untuk bersabar, namun si istri, entah dia kesal atau sudah tidak tahan dengan kehidupan yang sekarang ini, hanya berteriak. seminggu kemudian....
si bayi kini tinggal bersama dengan neneknya, terlihat perlengkapan bayi berada di kamar nenek itu, ibunya mungkin sedang sibuk.
sebulan kemudian.....
si nenek masih menggendong bayi yang menangis sambil iya jemur di terik matahari pagi......
2 bulan kemudian....
si ayah datang, tanpa kehadiran si ibu... dia membawa pakaian baru, sayang, si bayi sekarang ini sedang sakit. ayahnya menciumnya.... mungkin kangen. si bayi perempuan sekarang sedang digendong dengan salah satu cucu dari neneknya yang umurnya 8 tahun. dia pintar mengasuh bayi.
1 tahun kemudian.....
si bayi perempuan kini sudah bisa merangkak, oh senangnya... si ayah kemudian datang, dengan si ibu, bukan ibu yang dulu, si ayah menggendongnya kemudian memberikannya kepada si ibu, si bayi kini menangis, mungkin karena tidak kenal..... atau mungkin dia bukan ibu yang dulu, berbeda.
5 tahun kemudian....
si bayi perempuan itu kini sudah besar, dengan pakain barunya dia berjalan keluar rumah. hari ini dia baru tahu kalau ibunya yang bersama dengannya adalah ibu tiri. dia hanya terdiam, mungkin belum mengerti. baju barunya adalah buatan dari si ibu. kini dia dibawa ke jakarta, mereka bilang usahanya sudah membaik kini.
saat sekolah dasar pertama....
dia tinggal di jakarta kini, bersama beberapa saudara sepupu perempuan yang seumur dan sebaya yang tinggal dengannya dirumah, juga ibu-ibu mereka. mereka baik... untuk sesaat.
di akhir bulan puasa.....
dirumah sepi, dia sedang membantu ibunya membuat es kelapa dirumah. saudara-saudara sepupu nya saat ini sedang pergi membeli pakaian baru dengan ibu mereka, dia hanya menunggu hadiah dari ayah atau ibunya.
tepat malam takbir....
dia sedang membersihkan beberapa gelas untuk hari raya, mungkin akan banyak saudara datang. sepupunya datang dengan baju baru yang baru saja mereka beli, dia masih menunggu untuk hadiahnya.
tepat hari raya.....
jam 4 shubuh, ibunya membangungkannya untuk menyuruhnya mandi, seusai mandi dia menemukan baju baru di atas kasurnya. senang, begitu ekspresinya......
saat SMP.....
dia membersihkan lantai, sepupunya hanya duduk di teras depan, kini dia mulai mencuci piring. akhir-akhir ini banyak pekerjaan rumah yang dia lakukan sepulang sekolah. dimala hari dia membantu ibunya di warung, biasanya ramai disaat malam sampai harus membawa buku pelajarannya. saudara sepupunya kini sudah tidak menyenangkan, hanya ibu mereka yang selalu baik, dan dia selalu membantu mereka memasak. dia sangat pintar memasak.
bulan puasa..........
entah akhir- akhir ini ibunya tidak pernah memberinya uang, ayahnya sibuk, dia tidak pernah menemui ayahnya. dia berjalan kaki dari daerah setia budi kearah manggarai untuk berangkat sekolah, pagi yang indah dan melelahkan, bukan?
malam hari......
di bulan puasa biasanya kembang api dan sejenisnya sangat laku di pasaran, dia berkeliling menjual kembang api dan petasan seusai sholat.
dipagi hari......
ada seorang ibu yang datang kerumahnya, dia merapikan bajuku kedalam tas. siapa dia? tanyanya....
ibu datang memakaikan dia sepatu bagus, ibu itu sepertinya sudah membawa kopernya. sepertinya akan pergi jauh....ibu itu membelikannya es krim, mereka berjalan-jalan, ibu itu banyak memelukknya dan menciumnya. mereka saat ini naik mobil, entah jurusan apa, sepertinya keluar kota. dia duduk di bangku depan bersama sang sopir, saat itu dia tertidur seperti kelelahan. tiba-tiba.......
mobil yang kini dia tumpangi entah kenapa tiba-tiba berantakan, dia baru saja bangun saat ibunya berteriak memanggil namanya, ibu itu terlihat pucat, dia hanya diam, bagian depan mobilnya menabrak tiang pembatas, hanya dia disana, terdiam tak bergerak karena memang tidak bisa bergerak. kakinya tergencet kap mobil depan yang penyok, diatas kakinya terselip kopernya yang sedari tadi dia bawa bersama ibu itu. dia hanya diam sampai beberapa orang berhasil mengeluarkannya, ibu itu menangis sambil memeluk dia.
mereka sampai dirumah ibu itu, itu hanya sehari, ibu itu lalu membawa dia ketempat neneknya. dia disana, hampir seminggu tanpa ada kabar.
di pagi hari....
hari ini dia membaca koran, ada sahabat pena, dia suka sekali dengan sahabat pena, ah, dia teringat saudaranya yang bekerja di koran tersebut pernah menyarankan untuk mengirimkan tulisannya ke sahabat pena. dia mengirimkan tulisannya, tertera namanya di koran itu. lihat, mereka menerbitkan tulisannya. hari itu ayahnya datang dengan mobilnya dari jakarta, entah apa yang terjadi ayahnya memeluknya dengan erat sambil menangis. beberapa saat ayahnya berbicara dengan neneknya dengan bahasa sunda yang tidak dia mengerti, kemudian membawa kopernya kedalam tas, mereka kembali ke jakarta.
beberapa hari kemudian.....
ingat dengan saudaranya yang bekerja di salah satu majalah koran? orang itu menceritakan bagaimana ayahnya mengetahui keberadaannya setelah membaca sahabat pena di koran itu.
hari ini sehari sebelum malam takbir, ibunya bahkan tidak memberinya uang untuk membeli baju dihari raya. ibunya sekarang ini mulai tidak mempedulikannya. uang hasil menjual kembang api yang dia kumpulkan dibawanya untuk membeli baju baru, sedih, begitu rasanya.
saat SMA....
dia sangat pintar, sekarang ini dia bersekolah di SMAN 62 yang terkenal didaerah tebet, kuningan. kata mereka, disana banyak anak-anak orang kaya dan pejabat yang bersekolah di sana, dia kurang memikirkan hal itu. hari ini dia diantar teman-temannya pulang naik mobil sampai di depan rumah, kelihatannya sepupunya tidak senang. mereka menjauhinya, bahkan disaat makan malam, mereka tidak berbicara dengannya.
saudara sepupunya kini masing-masing punya kekasih, dia masih lajang, masih belum lulus sekolah, sedang sibuk mencari pekerjaan. tiba-tiba bertemu dengan seorang lelaki, laki-laki itu sangat baik, laki-laki itu yang membayar biaya sekolahnya. Hari ini dia mendapat beasiswa dari universitas Gunadarma, dia pulang dengan senang kerumah dan menceritakannya kepadanya ibunya, dia berkata untuk memberinya 1jt untuk masuk kuliah, dan tidak akan meminta uang lagi. ibunya memarahinya, ibunya tidak memberinya uang dan bahkan membentaknya untuk tidak kuliah, dia sedih, kemudian bercerita kepada laki-laki yang baik itu. akhirnya dia melepaskan beasiswa itu, untuk kesekian kalinya dia harus merasa sedih.
kelulusan SMA....
kelihatannya teman-temannya kini sudah memiliki tujuan masa depan, ini hari kelulusan. mereka berfoto riang dan berkumpul, saling mencoret baju masing-masing, kelak akan mengingat masa-masa ini. mereka pun berpesta, tidak dengan dia, dia harus mencari kerja. ditemani dengan laki-laki yang sering membantunya, dia melamar pekerjaan. ibunya tidak suka dengan laki-laki itu, dia dipaksa untuk tidak menemuinya lagi....
sedikit ada gambaran khan dari cerita gue ini? jadi intinya dulu bokap sama nyokap gue menikah tanpa persetujuan orang tua. Entah kenapa, gue selalu membenarkan dengan adanya perkataan '' ibu tiri itu selalu kejam'' dan gue bisa membayangkan bahkan ngerasain kehidupan nyokap gue yang ngga bahagia.
well... next time gue cerita lagi mengenai hal ini ya. :)
by Melody
How is it going today? me? fabolous !! :D and busy day of course :P
Beberapa minggu ke depan gue bakalan pindah rumah, T__T huhu sedih sih sebenernya, kalo di ingat-ingat gue hampir 14 tahun tinggal dirumah ini, lumayan lama khan? ummm... gue sebenernya udah pernah bahas ini sebelumnya, tapi itu gue tulis di diary harian yang selalu gue bawa di dalam tas gue, eh tapi bukan berarti gue ini kekanakkan, ya? -__- terkadang gue harus mengingat beberapa jadwal di diary gue, jadi, selagi jam kosong di kampus biasanya gue sering curhat di buku dairy :) cz it's more helpful me.
hmm... gimana, ya? terlalu banyak kenangan dengan si tua (rumah yang sekarang masih gue tinggalin, gue kasih nama si tua). Dari gue masih kecil berdua sama kakak gue, bahkan kakek dan nenek gue masih disini waktu dulu, masa-masa sekolah TK, punya teman-teman masa kecil, ah, gue juga punya beberapa kucing, adik-adik gue yang lahir dan kami besar bersama dengan si tua. Gue yakin, si tua kalo inget masa-masa dulu pasti bahagia banget, inget sama anak-anak yang lucu, yang sering coret-coret di sepanjang tembok rumah, yang sering nangis, yang sering teriak-teriak, yang sering nyanyi, rasanya gue ngga bakal lupain semua itu :'(
Si tua sekarang bakalan punya majikan baru. pasti dia sedih, ya, pasti! kalo dia bisa bicara, pasti dia nangis, ya, pasti! Hey, bunyi langkah kaki yang mungil itu kini tidak akan terdengar lagi suaranya, kini dindingku tak lagi bergambar, sambil menatap si tua sedih :'(
Damn! gue bakalan benar-benar merindukan lukisan di dinding kamar gue T__T, nanti di hari terakhir packing baru gue update foto kamar gue. AH! gue gamau perpisahan yang menyedihkan! kita buat perpisahan yang membahagiakan! Oke ! fighting!!
Actually, alasan kami sekeluarga pindah dari rumah itu(si tua), karena ada beberapa alasan dan masalah keluarga, hmm... sedikit cerita, beberapa tahun ini gue baru tahu kalo nenek gue yang dari dulu paling gue sayang, ternyata ibu tiri nyokap gue, dan beberapa tahun yang lalu, entah bagaimana gue menerima keadaan yang rumit ini, nenek kandung gue alias ibu aslinya nyokap gue datang menemui kami sekeluarga. See, how complicated this life, huh? sejak nenek tiri gue meninggal, dan nyokap gue satu2nya keturunan dari kakek gue, dan beberapa keluarga dari pihak nenek tiri gue sibuk dengan harta benda, dan kami cucu yang bahkan masih belum sadar akan kepergian nenek tiri gue yang saat itu masih gue anggap orang paling gue sayang. Dan ini akhir cerita~~kami harus berpisah kisah dengan si tua, yah, begitulah.... menyedihkan bukan?
Dengan beberapa pertanyaan yang masih gue ngga ngerti kenapa nenek kandung gue baru datang disaat seperti ini? kenapa beberapa saudara bertengkar? Dan kenapa akhirnya kakek gue gamau ketemu ibu kandung nyokap gue, akhirnya nyokap cerita ke gue tentang masa kecilnya yang bahkan benar-benar menyakitkan! (nulis sambil nangis :'( )
mungkin cerita ini bakalan gue setting alurnya, agar lebih mudah dipahami.
her life began....
she's born now... dia baru saja lahir, umurnya kini 3 bulan.... saat itu orang tuanya masih sangat sulit dengan keuangan, ditambah dengan kehadiran seorang bayi perempuan, si ayah hanya pekerja serabut yang membuka konveksi/ penjahit, si ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga. Mereka masih tinggal di desa saat itu, karena masalah biaya rumah tangga ini sering terjadi pertengkaran. Saat itu waktunya si kecil mandi, si ibu meminta kepada suaminya untuk dibelikan bak mandi bayi, tapi saat itu suaminya belum memiliki uang, dia hanya berkata untuk bersabar, namun si istri, entah dia kesal atau sudah tidak tahan dengan kehidupan yang sekarang ini, hanya berteriak. seminggu kemudian....
si bayi kini tinggal bersama dengan neneknya, terlihat perlengkapan bayi berada di kamar nenek itu, ibunya mungkin sedang sibuk.
sebulan kemudian.....
si nenek masih menggendong bayi yang menangis sambil iya jemur di terik matahari pagi......
2 bulan kemudian....
si ayah datang, tanpa kehadiran si ibu... dia membawa pakaian baru, sayang, si bayi sekarang ini sedang sakit. ayahnya menciumnya.... mungkin kangen. si bayi perempuan sekarang sedang digendong dengan salah satu cucu dari neneknya yang umurnya 8 tahun. dia pintar mengasuh bayi.
1 tahun kemudian.....
si bayi perempuan kini sudah bisa merangkak, oh senangnya... si ayah kemudian datang, dengan si ibu, bukan ibu yang dulu, si ayah menggendongnya kemudian memberikannya kepada si ibu, si bayi kini menangis, mungkin karena tidak kenal..... atau mungkin dia bukan ibu yang dulu, berbeda.
5 tahun kemudian....
si bayi perempuan itu kini sudah besar, dengan pakain barunya dia berjalan keluar rumah. hari ini dia baru tahu kalau ibunya yang bersama dengannya adalah ibu tiri. dia hanya terdiam, mungkin belum mengerti. baju barunya adalah buatan dari si ibu. kini dia dibawa ke jakarta, mereka bilang usahanya sudah membaik kini.
saat sekolah dasar pertama....
dia tinggal di jakarta kini, bersama beberapa saudara sepupu perempuan yang seumur dan sebaya yang tinggal dengannya dirumah, juga ibu-ibu mereka. mereka baik... untuk sesaat.
di akhir bulan puasa.....
dirumah sepi, dia sedang membantu ibunya membuat es kelapa dirumah. saudara-saudara sepupu nya saat ini sedang pergi membeli pakaian baru dengan ibu mereka, dia hanya menunggu hadiah dari ayah atau ibunya.
tepat malam takbir....
dia sedang membersihkan beberapa gelas untuk hari raya, mungkin akan banyak saudara datang. sepupunya datang dengan baju baru yang baru saja mereka beli, dia masih menunggu untuk hadiahnya.
tepat hari raya.....
jam 4 shubuh, ibunya membangungkannya untuk menyuruhnya mandi, seusai mandi dia menemukan baju baru di atas kasurnya. senang, begitu ekspresinya......
saat SMP.....
dia membersihkan lantai, sepupunya hanya duduk di teras depan, kini dia mulai mencuci piring. akhir-akhir ini banyak pekerjaan rumah yang dia lakukan sepulang sekolah. dimala hari dia membantu ibunya di warung, biasanya ramai disaat malam sampai harus membawa buku pelajarannya. saudara sepupunya kini sudah tidak menyenangkan, hanya ibu mereka yang selalu baik, dan dia selalu membantu mereka memasak. dia sangat pintar memasak.
bulan puasa..........
entah akhir- akhir ini ibunya tidak pernah memberinya uang, ayahnya sibuk, dia tidak pernah menemui ayahnya. dia berjalan kaki dari daerah setia budi kearah manggarai untuk berangkat sekolah, pagi yang indah dan melelahkan, bukan?
malam hari......
di bulan puasa biasanya kembang api dan sejenisnya sangat laku di pasaran, dia berkeliling menjual kembang api dan petasan seusai sholat.
dipagi hari......
ada seorang ibu yang datang kerumahnya, dia merapikan bajuku kedalam tas. siapa dia? tanyanya....
ibu datang memakaikan dia sepatu bagus, ibu itu sepertinya sudah membawa kopernya. sepertinya akan pergi jauh....ibu itu membelikannya es krim, mereka berjalan-jalan, ibu itu banyak memelukknya dan menciumnya. mereka saat ini naik mobil, entah jurusan apa, sepertinya keluar kota. dia duduk di bangku depan bersama sang sopir, saat itu dia tertidur seperti kelelahan. tiba-tiba.......
mobil yang kini dia tumpangi entah kenapa tiba-tiba berantakan, dia baru saja bangun saat ibunya berteriak memanggil namanya, ibu itu terlihat pucat, dia hanya diam, bagian depan mobilnya menabrak tiang pembatas, hanya dia disana, terdiam tak bergerak karena memang tidak bisa bergerak. kakinya tergencet kap mobil depan yang penyok, diatas kakinya terselip kopernya yang sedari tadi dia bawa bersama ibu itu. dia hanya diam sampai beberapa orang berhasil mengeluarkannya, ibu itu menangis sambil memeluk dia.
mereka sampai dirumah ibu itu, itu hanya sehari, ibu itu lalu membawa dia ketempat neneknya. dia disana, hampir seminggu tanpa ada kabar.
di pagi hari....
hari ini dia membaca koran, ada sahabat pena, dia suka sekali dengan sahabat pena, ah, dia teringat saudaranya yang bekerja di koran tersebut pernah menyarankan untuk mengirimkan tulisannya ke sahabat pena. dia mengirimkan tulisannya, tertera namanya di koran itu. lihat, mereka menerbitkan tulisannya. hari itu ayahnya datang dengan mobilnya dari jakarta, entah apa yang terjadi ayahnya memeluknya dengan erat sambil menangis. beberapa saat ayahnya berbicara dengan neneknya dengan bahasa sunda yang tidak dia mengerti, kemudian membawa kopernya kedalam tas, mereka kembali ke jakarta.
beberapa hari kemudian.....
ingat dengan saudaranya yang bekerja di salah satu majalah koran? orang itu menceritakan bagaimana ayahnya mengetahui keberadaannya setelah membaca sahabat pena di koran itu.
hari ini sehari sebelum malam takbir, ibunya bahkan tidak memberinya uang untuk membeli baju dihari raya. ibunya sekarang ini mulai tidak mempedulikannya. uang hasil menjual kembang api yang dia kumpulkan dibawanya untuk membeli baju baru, sedih, begitu rasanya.
saat SMA....
dia sangat pintar, sekarang ini dia bersekolah di SMAN 62 yang terkenal didaerah tebet, kuningan. kata mereka, disana banyak anak-anak orang kaya dan pejabat yang bersekolah di sana, dia kurang memikirkan hal itu. hari ini dia diantar teman-temannya pulang naik mobil sampai di depan rumah, kelihatannya sepupunya tidak senang. mereka menjauhinya, bahkan disaat makan malam, mereka tidak berbicara dengannya.
saudara sepupunya kini masing-masing punya kekasih, dia masih lajang, masih belum lulus sekolah, sedang sibuk mencari pekerjaan. tiba-tiba bertemu dengan seorang lelaki, laki-laki itu sangat baik, laki-laki itu yang membayar biaya sekolahnya. Hari ini dia mendapat beasiswa dari universitas Gunadarma, dia pulang dengan senang kerumah dan menceritakannya kepadanya ibunya, dia berkata untuk memberinya 1jt untuk masuk kuliah, dan tidak akan meminta uang lagi. ibunya memarahinya, ibunya tidak memberinya uang dan bahkan membentaknya untuk tidak kuliah, dia sedih, kemudian bercerita kepada laki-laki yang baik itu. akhirnya dia melepaskan beasiswa itu, untuk kesekian kalinya dia harus merasa sedih.
kelulusan SMA....
kelihatannya teman-temannya kini sudah memiliki tujuan masa depan, ini hari kelulusan. mereka berfoto riang dan berkumpul, saling mencoret baju masing-masing, kelak akan mengingat masa-masa ini. mereka pun berpesta, tidak dengan dia, dia harus mencari kerja. ditemani dengan laki-laki yang sering membantunya, dia melamar pekerjaan. ibunya tidak suka dengan laki-laki itu, dia dipaksa untuk tidak menemuinya lagi....
sedikit ada gambaran khan dari cerita gue ini? jadi intinya dulu bokap sama nyokap gue menikah tanpa persetujuan orang tua. Entah kenapa, gue selalu membenarkan dengan adanya perkataan '' ibu tiri itu selalu kejam'' dan gue bisa membayangkan bahkan ngerasain kehidupan nyokap gue yang ngga bahagia.
well... next time gue cerita lagi mengenai hal ini ya. :)
![]() |
this is meee |
![]() |
we're a happy family :) |
![]() |
this is look so great :) |
![]() |
my mother (left) |
![]() |
my mother with my grandmother (under umbrella) |
![]() |
the litle baby with her father |
![]() |
my mom. i love her |
![]() |
my dad |
by Melody
Comments